Chief Economist Standchart Europe, Sarah Hewin, mengatakan bahwa yang dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan dari mata uang euro adalah menganalisa risiko-risiko politik yang ada. Pasalnya, sejak krisis keuangan global, telah timbul keraguan mengenai apakah mata uang euro dapat bertahan.
"Bailout ketiga Yunani, menunjukkan komitmen politik yang kuat terhadap Euro, namun juga mengungkapkan ketegangan yang mendalam," ujar Hewin, dalam acara "Group Economist Visit to Indonesia", di JW Marriot Hotel, Kuningan, Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Dia mengatakan, melalui pergolakan beberapa tahun terakhir, kawasan Euro telah mengambil berbagai langkah penting untuk memperkuat institusi dan pengawasan. Walaupun demikian, apa yang dilakukan tidak cukup untuk menahan krisis.
"Akan ada lebih banyak reformasi yang harus dilakukan terhadap pasar tenaga kerja dan produk, serta terhadap lingkungan bisnis, dan para pembuat kebijakan harus mempercepat proses pembagian risiko," ucapnya.
Hewin menambahkan, laporan tersebut menganalisa apa yang telah dicapai sejauh ini dalam hal reformasi dan mengidentifikasi langkah berikutnya untuk integrasi, yaitu lembaga penjamin simpanan kawasan Euro, serikat pasar modal, serta serikat fiskal parsial.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)