"Itu suatu kebutuhan yang sudah kita perkirakan dari keterlambatan pembangunan infrastruktur di bidang energi dan kebutuhan di masa depan. Sebelum 2019 itu memang kita harus betul-betul siapkan, sebelum krisis energi itu terjadi," kata Teten di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Menurut Teten, jika krisis energi ini terjadi pada 2019 akan membuat ratusan juta masyarakat Indonesia terganggu, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga dan pengembangan industri.
"Kalau krisis energi terjadi, ini kebutuhan rumah tangga terganggu, listrik byar pet, apalagi industri. Karena 1 persen pertumbuhan ekonomi itu kan listriknya 1,2-1,5 persen harus lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang kita canangkan," jelasnya.
Kendati demikian, Teten mengakui dalam mencapai target proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu mw akan cukup sulit, namun sudah diantisipasi dengan berbagai langkah kebijakan.
"Nanti apakah akan terjangkau, itu tadi, sekarang yang dipersiapkan pemerintah itu yakni deregulasi berbagai izin-izin yang sulit yang jadi hambatan utama, termasuk penyediaan lahan," tukasnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)