JAKARTA – Menjelang bulan suci Ramadan 1436 Hijriah, beberapa harga pangan melonjak tinggi. Oleh karena itu, pemerintah boleh-boleh saja melakukan impor guna memenuhi kebutuhan nasional, asalkan tidak mengganggu kestabilan petani.
Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba, mengatakan, impor bawang, cabai, daging, dan beras sudah diberi izin. Tetapi, untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu yang tidak ada di dalam negeri.
"Memang impor boleh, tetapi selama tidak mengganggu kestabilan petani," ujar Parlindungan dalam sidaknya di Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Parlindungan melanjutkan, impor juga bisa dimulai dengan mencari penggantinya. "Semua sudah merangkak, telur sudah naik 40–45 persen, daging ayam 40 persen, dan cabai merah hampir 100 persen dari Rp20 ribu per kilogram (kg) ke Rp40 ribu," ucapnya.
Mengenai bawang impor memang terkendali karena sudah masuk dari Brebes. Tetapi, jangan sampai mematikan petani Brebes. Oleh karena itu, harus ditata lagi.
"Kalau ada lembaga pangan dapat mengatur kapan bisa impor," ungkapnya.
Parlindungan menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengurangi impor. Hal tersebut merupakan langkah yang bagus.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)
