Iran Tolak Inspeksi Negara Barat Terkait Program Nuklir

TEHERAN – Negosiasi antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia (anggota P5+1) masih berlangsung. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tidak mau ada inspeksi dari negara Barat terkait program nuklir.

Menurut Khamenei, negara anggota P5+1 ingin melakukan inspeksi dengan mewawancarai para ilmuwan Iran yang terlibat dalam program nuklir. Namun, pemimpin tertinggi Iran tersebut menolak untuk menerima tuntutan itu.

“Kami tidak akan pernah menyerah pada tekanan semacam itu. Kami tidak akan menerima tuntutan yang tidak masuk akal. Iran tidak akan memberikan akses bagi Amerika Serikat (AS), Jerman, Rusia, Inggris, Prancis, ataupun China, untuk bertemu ilmuwan kami,” tegas Khamenei, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (21/5/2015).

Sebagaimana diberitakan, proses negosiasi kesepatakan akhir program nuklir Iran masih terus dilanjutkan pekan ini di Kota Wina, Austria. Pertemuan itu dihadiri seluruh tingkat menteri luar negeri negara P5+1 (AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China).

Sebelumnya, Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) telah berupaya menyelidiki tudingan negara-negara Barat bahwa Iran telah merancang senjata nuklir. Namun, Pemerintah Iran mengatakan program nuklirnya bersifat damai dan murni hanya untuk pengembangan teknologi.

Atas dasar itulah negara anggota P5+1 memprakarsai kesepakatan program nuklir dengan Pemerintah Iran. Sebelumnya, Iran telah mencapai kesepakatan sementara dengan negara anggota P5+1 pada 2 April 2015.

Kesepakatan sementara tersebut memperbolehkan badan PBB untuk melaksanakan inspeksi pada program nuklir dengan catatan tidak mewawancarai ilmuwan. Namun, bukan salah satu dari anggota P5+1 yang melakukan inspeksi.