KEJUTAN yang dihadirkan MasterChef Indonesia Season 3 bukan hanya juri baru. Para pesertanya pun beragam, salah satunya dari kaum tuna rungu.
Sebanyak 25 ribu orang mendaftar untuk ikut MasterChef Indonesia Season 3. Audisi sendiri digelar di lima kota besar, yakni Yogyakarta, Manado, Denpasar, Bandung, dan Jakarta. Dari proses seleksi yang ketat, 25 ribu pendaftar tersebut kemudian disaring menjadi 60 peserta terbaik untuk mempersembahkan signature dish-nya kepada para juri.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Latar belakang para peserta yang beragam pun menjadi daya tarik MasterChef Indonesia Season 3 untuk dinantikan. Mulai dari pelajar, wirausaha, pengusaha hotel, dokter gigi, ibu rumah tangga, entertainer, teknisi komputer, hingga bartender menjadi peserta yang mewarnai kompetisi bergengsi ini.
"Para peserta MasterChef Indonesia Season 3 sangat beragam dan berwarna," kata Endah Hari Utari, Director of Programming and Production RCTI, kepada Okezone di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Memang, MasterChef Indonesia Season 3 tidak memiliki peserta berpenampilan nyentrik, seperti halnya Baguzt di MasterChef Indonesia tahun sebelumnya. Namun, perempuan yang akrab disapat Uut tersebut meyakinkan bahwa peserta tahun ini lebih bervariasi.
"Di tahun ini, usia yang ikut mulai dari 19 hingga 45 tahun, bahkan ada yang tuna rungu, tapi kemampuan memasaknya sangat memuaskan," paparnya.
Hal serupa diutarakan oleh Chef Degan, salah satu juri MasterChef Indonesia. Dia mengatakan bahwa peserta tunarungu bernama Lius (22) itu memiliki keahlian yang luar biasa di balik kekurangan fisiknya.
"Untuk MasterChef Indonesia Season 3 ini, ada satu peserta yang memiliki kekurangan, yakni tuna rungu. Tapi, masakan peserta ini punya rasa yang luar biasa enak," tutupnya.
(ftr)
